Modifikasi Motor Ala Geba Leisure Parts
Bandung - Membentuk motor menjadi seperti yang diidamkan sering kali menuntut bikers melakukan perburuan spare parts hingga ke luar negeri.
Tetapi di Geba Leisure Parts, onderdil motor apa pun bisa disiasati.
Berawal dari keinginan Geri Nur Mayurie tahun 2005 yang gatal mengutak-ngatik motor skutik (skuter matic) pabrikan Jepang agar terlihat klasik ala Eropa zaman dulu. Ia pun mulai mencari bagian (parts) yang dibutuhkan untuk merombak 'baju' asli si skutik.
Windshield atau penahan angin berbahan akrilik yang dominan menghiasi skuter di era tahun '70-an tidak ia dapatkan di toko-toko penyedia variasi motor.
Sehingga, ia harus memesan ke Jakarta untuk mendapatkan windshield buatan Inggris dengan kisaran harga yang cukup wah, yaitu antara Rp 1,5-Rp 2 juta.
"Ternyata itu pun bukan buatan asli Inggris-Italia, tapi pabrikan Thailand," kata pria jebolan Desain Interior Itenas Bandung ini kepada detikOto.
Harga, imbuhnya, ternyata tidak selalu menentukan kualitas barang tersebut. Terbukti dengan dua kali pemesanan windshield yang dilakukan Geri karena windshield sebelumnya pecah.
Tak puas dengan produk yang telah dibelinya tersebut, Geri kemudian meneliti bahan yang digunakan. Alhasil, dia tersadarkan jika parts untuk motornya tersebut diyakini bisa dikreasikan sendiri tanpa harus memesan ke luar negeri.
"Setelah dilihat kita juga sebenarnya mampu untuk membuatnya, bahan bakunya juga tersedia, kok," katanya di sela-sela kesibukan berbengkel di Jalan Ciateul No, 150b, Bandung.
Berkat bantuan salah seorang rekannya yang berkutat dengan bahan akrilik dan pembuat sign system, Bakti Rahmadi, whindshield berbahan akrilik diciptakan. Bahkan, kualitas hasilnya melebihi penahan angin buatan luar negeri.
Melalui tangan laki-laki lulusan desain produk Itenas itu, windshield yang dihasilkan, kata Geri, cukup memuaskan. "Buatan Thailand terlihat masih kasar karena proses pemotongan akrilik yang kasar, dan kita coba memotongnya dengan laser," jelas Geri.
Melihat peluang dari apa yang dikaryakan, Geri mencoba untuk menawarkan konsep windshield buatan keduanya kepada kerabat dekat. Alhasil, apa yang ditawarkan keduanya dapat diterima oleh teman mereka yang cinta dengam skutik.
"Awalnya cuma untuk keperluan sendiri, tapi coba ditawarkan ke teman-teman mereka baru mulai tertarik," jelas Geri.
Kemudian keduanya memutuskan membuat usaha dengan menggabungkan nama keduanya yang kemudian disingkat Geba. Di tahun 2006 Geba mulai menampakan dirinya di khalayak bikers dengan penawaran konsep lain dari yang lain.
Meski usaha modifikasi motornya diawali dengan windshield skutik, Geri dan Bakti tak hanya melulu berkutat dengan produksi penahan angin, keduanya mulai merambah pernak-pernik modifikasi seperti fiber, dan front bar.
Bukan hanya skutik yang digauli duo builder Geri-Bakti, kini keduanya mulai merambah modifikasi motor jenis lainnya sesuai keinginan si pengendara, tentunya dengan budget yang bervariasi dari mulai Rp 3 juta hingga ratusan juta rupiah. ( ahy / ddn )