Roadshow Ala MRC
SEMANGAT menyerap aspirasi anggota menjadi hal mutlak. Itu apabila pengurus organisasi peduli pada konstituennya. Pengurus yang bukan asyik dengan rancangan program tanpa mendeteksi hasrat anggota.
"Sudah saatnya, pengurus pusat menyambangi pengurus region," tukas Irsan, ketua umum (ketum) MRC, Sabtu (23/5) sore di bilangan Mega Kuningan Timur (MKT) IV, Jakarta Selatan.
Langkah awal kabinet Irsan menyambangi pengurus region dibuka dengan mengunjungi region Bogor dan Sukabumi, Sabtu (23/5) dan Minggu (24/5).
Rombongan touring roadshow kali ini melibatkan jajaran elit pengurus pusat yang dipimpin Bro Irsan (ketum), Ian (ketua 1), Rembang (ketua 2), Asep (bendahara), Hadi (humas), Hendra (art&design), Mulyadi (perlengkapan), Nico (kadiv touring), Bedil, dan Edo (Penasihat).
"Kegiatan ini juga jadi perekat silaturahmi," papar Ian, Ketua I MRC Pusat.
Konvoy 9 sepeda motor yang pulang pergi menempuh 371 kilometer (km) itu, membuahkan hasil. Aspirasi yang diutarakan via temu wajah mengalir dengan santai. Mulai soal atribut organisasi, rencana program kerja, hubungan MRC dengan agen tunggal pemegang merek (ATPM), hubungan dengan dealer, hingga penyebaran berkendara yang aman dan selamat (safety riding).
”Dealer komplain ke saya, kenapa anggota MRC tidak semuanya servis ke mereka,” tutur Januar, ketua MRC region Bogor, saat sharing mengenai aspirasi anggota. Menurut dia, hal itu tidak terlepas dari pelayanan dealer yang belum memuaskan riders minerva.
“Kemampuan teknisi dealer mesti ditingkatkan,” ujar Robin, anggota MRC region Bogor.
Pengurus MRC Pusat bersedia menjembatani komunikasi dengan ATPM dan selanjutnya diteruskan ke dealer yang bersangkutan.
Rasa lelah, accident, panasnya cuaca, dan kantuk yang mendera sirna oleh semangat dan
rasa kekeluargaan yang kental. Jamuan ala komunitas bikers sambil lesehan di pelataran parkir maupun kongkow di penginapan bergaya saung di Bandung, justeru kian mengakrabkan para bikers MRC.
MRC memiliki struktur organisasi pusat dan daerah itu yang memiliki beberapa region di antaranya Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Serang, Sukabumi, Bandung, Surabaya, Bali, dan Medan. Total anggota mencapai sekitar 700-an, walau baru berumur satu tahun.
Hapus Blocking
Saat dijemput tim MRC Bandung, konvoy pengurus MRC Pusat amat terbantu. Maklum, saat itu, waktu menunjukkan pukul 05.30 WIB, padahal rombongan pengurus pusat tersebut belum sempat tidur. Konvoy tersebut menempuh perjalanan dari Jakarta sekitar pukul 19.35 WIB dan kopdar dengan MRC region Bogor di Tajur, Jawa Barat, Sabtu (23/5), pukul 21.30-23.45 WIB. Setelah itu, konvoy melaju ke Cibodas untuk beristirahat sekitar 90 menit.
Sekitar pukul 02.30 WIB, Minggu (24/5), konvoy yang dipimpin bro Irsan, tiba di Kota Baru Parahyangan, Padalarang sekitar pukul 04.30 WIB.
Tim MRC Bandung cukup cekatan mengawal barisan dari Jakarta. Jarak tempuh sekitar 39 km dilahap dalam waktu 40 menit. Luar biasa!
Prestasi itu ternyata harus dibayar dengan aksi memblokir jalan dan memacu kecepatan antara 70-80 kpj. Kecuali saat memasuki kawasan wisata Lembang karena pekatnya kabut yang menghalangi jarak pandang.
“Pola blokir sudah kita tinggalkan karena merampas hak pengguna jalan lainnya,” kata Bro Edo, penasihat MRC Pusat yang juga pengurus Road Safety Association (RSA).
Ungkapan yang dilontarkan saat sharing antara Pengurus Pusat MRC dengan MRC region Bandung di vila Ciateur, Bandung itu, sontak berbekas di benak MRC Bandung. Hal itu terbukti, saat mengawal pulang rombongan MRC Pusat hingga ke jalan Cagak, Subang, konvoy berjalan rapih. Tanpa blocking. Salut!
“Safety riding menjadi isu penting pengurus MRC saat ini, salah satunya adalah dengan mewajibkan melampirkan foto kopi SIM saat calon anggota ingin masuk ke MRC,” tutur Bro Irsan. (edo)